Senin, 04 Mei 2009

WANITA SHALEHAH

BAB I
PENDAHULUAN

Semua orang selalu ingin menginginkan wanita shalehah, sebab wanita shalehah adalah dambaan semua orang. Dengan adanya wanita shalehah kehidupan akan terasa lebih indah, rumah tangga harmonis walaupun ekonomi susah. Suami tidak cemas meniggalkan istrinya, orang tua tidak was-was jika harus melepaskan putrinya, kehidupan dalam masyarakat akan baik. Sebagaimana sabda Nabi saw:

ﺍﻠﺪﻨﻴﺎﻤﺗﺎﻉﻮﺧﻴﺮﻤﺗﺎﻉﺍﻟﺪﻨﻳﺎﺍﻟﻤﺭﺀﺓﺍﻟﺼﺎﻟﺤﺔ ﴿ﺮﻭﺍﻩﻤﺴﻟﻡ﴾

“Dunia itu adalah sebagai suatu hiasan, dan sebaik-baik hiasan dunia itu adalah wanita yang baik (shalehah). (HR. Muslim).

Pertanyaannya sekarang siapakah wanita shalehah itu dan bagaimana ciri-cirinya. Di dalam makalah ini akan memabahas sekilas tentang permasalahan wanita shalehah dan yang berhubungan dengannnya.












BAB II
WANITA SHALEHAH

A. Ciri-ciri Wanita Shalehah
Wanita mempunyai peranan yang sangat penting dalam hidup dan kehidupan, baik dalam kehidupan rumah tangga, masyarakat, bangsa dan negara. Betapa tidak wanita juga merupakan tiang negara, apabila baik wanitanya maka baiklah negara itu namun apabila wanita itu rusak negara itupun akan rusak dan hancur.
Kriteria wanita shalehah itu bukan hanya wanita yang cantik fisiknya tetapi cantik pula jiwanya. Setiap tignkah lakunya berpedoman pada al-qur’an dan hadits sehingga memancarkan pesona bagi orang-orang yang disekitarnya. Menurut Nawal binti Abdullah menjelaskan bahwa ciri-ciri wanita shalehah itu terbagai kepada tujuh bagian yaitu:
1. Wanita yang Cinta kepada Allah dan Rasul-nya
Wanita shalehah adalah wanita yang cinta kepada Allah dan rasul-nya. Ia lebih mencintai Allah dan Rasul daripada dirinya sendiri, anak-anaknya dan seluruh manusia. Sebagaimana hadits Nabi saw:

ﻻﻴﺆﻤﻦﺍﺤﺪﻜﻡﺤﺘﻰﺍﻜﻮﻦﺍﺣﺐﺍﻟﻴﻪﻤﻦﻭﻮﺍﻟﺪﻩﻮﺍﻟﻨﺎﺱﺍﺠﻤﻌﻴﻦ ﴿ﻤﺗﻔﻖﻋﻟﻳﻪ﴾

“tidaklah beriman salah satu dari kam, sehingga Aku menjadi orang yang paling ia cintai daripada anak kedua orang tuanya serta seluruh manusia. (Muttafuqun ‘Alaih)
Wanita shalehah juga wanita yang mau mengorbankan harta, anak, jiwa dan apa saja yang ia miliki demi menolong agama Allah Ta’ala dan membela sunnah Nabinya.

2. Wanita yang Taat kepada Perintah Allah dan rasulnya
Wanita shalehah ialah wanita yang mengerjakan perintah-perintah Allah Ta’ala dengan cermat dan ikhlas dan juga menjauhi larangan-Nya dan merasa takut terhadapnya. Arti cinta kepada Allah dan Rasul ialah melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala yang dilaranga-Nya. Jika ada yang mengerjakan sebagian yang dilarangnya atau tidak emlaksanakan sebagaian apa yang diperintahkan-Nya maka cintanya tidak sempurna dan kadar kadar ketidaksemempurnaannya ditentukan oleh maksiat dan penentangan yang ia lakukan serta perintah dan ketaatan yang tidak ia kerjakan. Allah Ta’ala menjelaskan bukti kejujuran cinta kepada-Nya ialah dengan mengikuti dan taat kepada rasul-Nya. Sebagaimana yang tercantum dalam surat Al-imaran ayat 31 :

ﻗﻞﺍﻦﻜﻨﺗﻡﺗﺤﺑﻮﻥﺍﷲﻔﺎﺘﺑﻌﻮﻧﻰﻴﺤﺑﺒﻜﻡﺍﷲﻮﻴﻐﻓﺭﻟﻛﻡﺫﻧﻮﺑﻛﻡﻭﺍﷲﻏﻓﻭﺮﺍﻟﺮﺤﻴﻡ ﴿ﻹﻣﺭﺍﻥ׃٣١﴾

“Katakanlah jika kalian mencintai Allah ikitulah Aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. (Al-Imran : 31)

3. Wanita yang Bertaqwa, Takut kepada Allah dan Zuhud di Dunia
Wanita shalehah yaitu wanita yang bertaqwa kepada Allah dan melakasanakan segala perintah-Nya dengan konsisten, dan selalu mengerjakan hal-hal yang berguna baginya di dunia dan di akhirat. Ia menekuni kehidupan zuhud berdsarkan ilmu aqidah dan agamanya.

4. Wanita yang Berbakti kepada Orang Tua
Wanita shalehah juga merupakan wanita yang berbakti kepada orang tuanya, karena ia tahu ridha Alah terkait dengan keridhoan keduanya, dan merka allah ditentukan oleh kemurkaan keduanya. Sebagaimana firman Allah :

ﻭﻗﺿﻰﺮﺑﻚﺍﻻﺗﻌﺑﺩﻭﺍﺍﻻﺍﻴﺎﻩﻭﺑﺎﻟﻭﺍﻟﺪﻴﻥﺍﺤﺳﺎﻥﺍﻣﺎﻴﺑﻟﻐﻥﻋﻧﺩﻚﺍﻟﻛﺑﺭﺍﺣﺩﻫﻣﺎﺍﻭﻛﻼﻫﻣﺎﻓﻼﺗﻗﻝﻟﻫﻣﺎﺍﻑﻭﻻﺗﻧﻫﺭ ﻫﻣﺎﻭﻗﻞﻟﻫﻣﺎﻗﻭﻻﻜﺭﻴﻣﺎ

“ Dan Tuhan-mu telah memerintahkanmu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang tuamu dengan sebaik-baiknya, jika salah seorang diantara keduanya atau keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Al-Isra’: 23)

Wanita shaleha selalu menyayangi kedua orang tuanya, bersikap lembut kepada keduanya dan berintraksi kepada keduanya. Ia tidak menyusahkan orang tuanya akan tetapi ia selalu membahagiankan dan membuat mereka senang dengan sikapnya yang sopan dan perkataannya yang lembut dan sopan santun dan disertai dengan rasa hormat.

5. Wanita yang Patuh kepada Suami
Wanita shalehah yang patuh kepada suami yaitu mencari keridhoannya dan tidak pernah membuatnya marah dan kecewa. Wanita yang seperti ini selalu mengedepankan hak suami atas hak-hak pribadinya ia tidak sombong didepannya dengan meninggikan suara atau menghinanya. Sehingga mereka mendapat apresiasi dari Rasul saw. Nabi bersabda :

ﺍﺫﺍﺻﻟﺕﺍﻟﻣﺭٲﺓﺧﻣﺳﻬﺎﻭﺤﺻﻧﺕﻓﺭﺟﻬﺎﻭﻃﺎﻋﺖﻴﻌﻟﻬﺎﺩﺧﻟﺖﻤﻥﺍﻱﺍﺑﻭﺐﺍﻟﺟﻧﺔﻣﺎﺷﺎﺀﺕ

“ Jika seorang istri sholat lima waktu, menjaga kemaluannya, dan patuh kepada suaminya, ia masuk surga dari pintu mana saja yang ia sukai. (H.R. Ibnu hibban).

Wanita shalehah juga berbuat baik semaksimal mungkin demi meraih cita-cita suaminya sebab ia tahu hadits Rasulullah saw yang berbunyi:
“Jika seorang istri meninggalkan dunia sedang suaminya ridho kepadanya ia akan masuk surga”.(H.R ibnu Mazah, At- Tirmidzi, Hadits Ibnu Hasan).

Juga sabda Rasulullah saw:
ﻟﻭﻛﻧﺖﺍﻤﺭﺍﺍﺣﺪٰﺍﻥﻳﺳﺟﺩﻷﺣﺩﻷﻣﺭﺕﺍﻟﺯﻭﺟﺔ
“Jika aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada orang lain tentu aku menyuruh istri sujud kepada suaminya”. (H.R. At- Tirmidzi).

Wanita shalehah itu tidak menodai kehormatan suaminya dan tidak mengerjakan hal-hal yang menyakiti suaminya. Untuk itu wanita shalehah harus mengetahui apa-apa yang disukai suaminya dan apa-apa yang tidak disukai suaminya. Wanita shalehah itu tidak akan rela kalau suaminya lalai dalam taat kepada Allah dan mengerjakan maksiat dan ia tidak rela suaminya berteman dengan orang-orang yang jauh dari perintah Allah yang akan menjerumuskannya kedalam maksiat. Dan ia selalu menasehati suaminya kalau suaminya itu jauh dari ajaran Allah dan Rasulnya.
Kita amat perihatain bahkan sedih dan menangis mendengar sebagai wanita muslimah yang selalu mengecewakan dan menyakiti perasaan suaminya. Bahkan ia merelakan suaminya hanyut dalam pekerjaan yang haram.

6. Wanita yang Mendidik Anak-anaknya
Anak adalah merupakan nikmat yang besar yang dianugrahkan Allah kepada manusia dan tanggung jawab untuk mendidiknya sampai besar, maka wanita shalehah berusaha keras mendidik anak-anaknya untuk mencintai al-qur’an dan sunnah dan melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dan menanamkan aqidah-aqidah yang benar dijiwai mereka. Wanita shalehah juga mendidik anak-anaknya untuk senantiasa membiasakan dan menerapkan akhlak mulia, misalnya jujur, sabar dermawan dan pemberani.
Dan sungguh beruntung orang tua yang berhasil mendidik anaknya sesuai dengan tuntutan Islam karena anak itu bukan hanya berguna sewaktu ia hidup tetapi sampai dia meninggal dunia paling tidak anak itu bisa mendoakannya. Sebagaimana sabda Nabi saw:

ﺍﺫٰﻣﺎﺖﺍﺑﻥٲﺪٰﻡﺍﻧﻗﻄﻊﻋﻤﻟﻪﺍﻻﻣﻥﺛﻼﺙ٬ﻭﻣﻧﻬﺎﻭﻟﺩﺻﺎﻟﺢﻳﺩﻋﻭﻟﻪ

“Jika seorang meninggal dunia maka amal perbuatannya terputus kecuali tiga hal diantaranya anak yang sholeh yang mendoakannya. (H.R Muslim, Abu Daud, Nasai, Al- Baihaqi dan Ahmad).
Anak yang shaleh bukanlah terjadi dengan sendirinya akan tetapi merupakan hasil dari usaha didikan orang tuanya dan oleh karenanya peranan wanita shalehah dalam mendidik anak sangatlah besar.

7. Wanita yang Rajin Mencari Ilmu dan Berdakwah di Jalan Allah
Wanita shalehah merupakan wanita yang rajin mencari ilmu yang bermanfaat yaitu ilmu yang menguatkan aqidah, iman, keyakinan menambah kekhusukan ketaqwaan dan keshalehahannya. Maka dengan ilmunya itu ia menjadi guru bagi anak-anaknya dan generasi masa depan. Hanya dengan ilmu yang bermanfaat membuat wanita muslimah menjadi istri ideal, penyayang dan mengurus dengan baik keluarganya.
Zaman generasi Salafus Sholeh banya wanita yang hafaz Al-Qur’an atau hafaz banyak hadits. Mereka mengajarkan ilmu kepada laki-laki dari balik tabir. Seperti dikisahkan pada suatu pagi pengantin baru (murid Sayyib bin Musayib) mengambil pakaian hendak keluar rumah, lalu istrunya yang merupakan putri Said bin Musayyib bertanya kepadanya “ abang hendak mau pergi kemana? Suaminya menjawab “ pergi kemajelis Said bin Musayyib untuk belajar, istrinya berkata ‘duduk disini saja aku akan mengajarkan kepadamu seluruh ilmu Said bin Musayyib”.
Begitulah ciri-ciri wanita shalehah itu, mungkin di zaman sekarang ini sangat jarang kita temukan wanita yang seperti ini.

Wassalam,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar